Kamis, 07 Januari 2016

Budidaya Puyuh dan Lele Terintegrasi

Integrasi kandang puyuh diatas kolam lele

INTEGRASI PUYUH DAN LELE

Harga pakan puyuh naik.....
Harga telur tidak stabil.....

Lalu bagaimana solusinya agar dapur terus ngebul.......

Larangan import jagung dan bahan pakan lainnya memang membuat harga pakan mau tak mau melonjak naik.

Dunia peternakan memang tak selamanya manis. Tapi yakinlah dengan kerja keras dan kerja cerdas maka resiko dalam berwirausaha bisa diminimalisir dan keberhasilan pun bisa diraih.

Begitupun dalam usaha budidaya puyuh, baik penetasan, pembesaran, pedaging maupun petelur. Karena sejatinya dalam berwirausaha itu kerugian adalah suatu kepastian. Sedangkan keberhasilan adalah sesuatu yang harus sungguh-sungguh diperjuangkan dan butuh proses.

Berikut salah satu inovasi yang dilakukan teman2 peternak di  Kelompok Tani "MINA UTAMA" yang terletak di desa lamong, kecamatan badas, kab. kediri Jawa Timur. Mereka secara guyub atau solid bersatu padu dalam satu kelompok yang mengintegrasikan puyuh dan ikan lele. Hasilnya... WOW......Sekali dayung penghasilan pun double.....




Para peternak di Kediri ini mengintegrasikan puyuh dan budidaya lele. Tapi diluar kebiasaan, lele yang dipelihara ialah leledari mulai bibitnya 1 kilo isi 7-10 ekor yang merupakan lele konsumsi. Kemudian dipelihara 1 s.d 1,5 tahun dengan pakan full kotoran hewan dari si puyuh tentunya. Target panen lele bobot 1-3 kg per eko. Mantap kan..........!!!!

Shooting dulu, peternak merangkap artis dadakan :)
Yah beli lele konsonsomsi sekilo isi 7-10 ekor kemudian setelah 1 tahun lebih diseleksi kembali. Yang mutunya jelek dijual untuk pemancingan. Namun, yang mutunya bagus buat indukan lele lagi 
 Indukan lele inilah yang dijual dan menjadi pundi-pundi rupiah. Market terbesar Kelompok Tani "MINA UTAMA" ialah jual indukan untuk budidadya pembenihan di daerah kampoeng lele Boyolali, yang merupakan sentra lele nasional.


Kumpul dengan Dinas Terkait dan sosialisasi KUR

kelompok tani, "Mina Utama" selalu guyub


Menurut mas Iffat Azizi, untuk ke pembesaran atau jual lele konsumsi ternyata pasar jatim lemah untuk konsumsi ikan air tawar. Maka jika over produksi saat panen pembuanganya ikan konsumsi ini tetap ke jawa tengah. Oleh karena itu mereka fokusi untuk budidaya calon indukan. Dan luar biasanya 80% lebih kebutuhan benih lele jawa tengah dari wilayah kami (kediri -red) yang mensuplai.

Bagaimana dengan keuntungannya???

"Hmmm..... tinggal liat mutunya", kata mas Iffat.

Kalau yg siap pijah seperti di foto itu perkilo harganya 50ribu,, Mantapkan..... Seekor bisa 3 kilogram loh. Berarti 150ribu per ekor. :)


Kalau masih calon indukan harganya hanya setengahnya, yaitu Rp 25ribu per kilogram.
Nah, untuk yang kualitas paling rendah dijual ke pemancingan "Galatama" harganya hanya Rp 13-15 ribu perkilonya.
Panen Mas Bro.....
Untuk jumlah panen, ini tergantung luas kolamnya. Kalau kolam panggung yang atasnya puyuh dan bawahnya lele, rata-rata setiap panen bisa 1ton lebih. Nilainya 20 jutaan sudah bersih dari pakan full kotoran puyuh dengan total populasi puyuh 7ribu ekor.


Nah, itu baru dari 1 kandang dan 1 kolam. Kalau punya beberapa kandang dan kolam. Para pembaca, puyuh lovers sekalian bisa hitung dan kalkulasi sendiri. He...he....

Tertarik beternak lele sambil beternak puyuh.?!?......................


Yukkk mulai action..........................

Bismillah..........................

Integrasi Budidaya Puyuh & Lele

Integrasi kandang puyuh diatas kolam lele
INTEGRASI PUYUH DAN LELE

Harga pakan puyuh naik.....
Harga telur tidak stabil.....

Lalu bagaimana solusinya agar dapur terus ngebul.......

Larangan import jagung dan bahan pakan lainnya memang membuat harga pakan mau tak mau melonjak naik.

Dunia peternakan memang tak selamanya manis. Tapi yakinlah dengan kerja keras dan kerja cerdas maka resiko dalam berwirausaha bisa diminimalisir dan keberhasilan pun bisa diraih.

Begitupun dalam usaha budidaya puyuh, baik penetasan, pembesaran, pedaging maupun petelur. Karena sejatinya dalam berwirausaha itu kerugian adalah suatu kepastian. Sedangkan keberhasilan adalah sesuatu yang harus sungguh-sungguh diperjuangkan dan butuh proses.

Berikut salah satu inovasi yang dilakukan teman2 peternak di  Kelompok Tani "MINA UTAMA" yang terletak di desa lamong, kecamatan badas, kab. kediri Jawa Timur. Mereka secara guyub atau solid bersatu padu dalam satu kelompok yang mengintegrasikan puyuh dan ikan lele. Hasilnya... WOW......Sekali dayung penghasilan pun double.....




Para peternak di Kediri ini mengintegrasikan puyuh dan budidaya lele. Tapi diluar kebiasaan, lele yang dipelihara ialah leledari mulai bibitnya 1 kilo isi 7-10 ekor yang merupakan lele konsumsi. Kemudian dipelihara 1 s.d 1,5 tahun dengan pakan full kotoran hewan dari si puyuh tentunya. Target panen lele bobot 1-3 kg per eko. Mantap kan..........!!!!
Shooting dulu, peternak merangkap artis dadakan :)
Yah beli lele konsonsomsi sekilo isi 7-10 ekor kemudian setelah 1 tahun lebih diseleksi kembali. Yang mutunya jelek dijual untuk pemancingan. Namun, yang mutunya bagus buat indukan lele lagi 
 Indukan lele inilah yang dijual dan menjadi pundi-pundi rupiah. Market terbesar Kelompok Tani "MINA UTAMA" ialah jual indukan untuk budidadya pembenihan di daerah kampoeng lele Boyolali, yang merupakan sentra lele nasional.

Kumpul dengan Dinas Terkait dan sosialisasi KUR

kelompok tani, "Mina Utama" selalu guyub


Menurut mas Iffat Azizi, untuk ke pembesaran atau jual lele konsumsi ternyata pasar jatim lemah untuk konsumsi ikan air tawar. Maka jika over produksi saat panen pembuanganya ikan konsumsi ini tetap ke jawa tengah. Oleh karena itu mereka fokusi untuk budidaya calon indukan. Dan luar biasanya 80% lebih kebutuhan benih lele jawa tengah dari wilayah kami (kediri -red) yang mensuplai.

Bagaimana dengan keuntungannya???

"Hmmm..... tinggal liat mutunya", kata mas Iffat.

Kalau yg siap pijah seperti di foto itu perkilo harganya 50ribu,, Mantapkan..... Seekor bisa 3 kilogram loh. Berarti 150ribu per ekor. :)


Kalau masih calon indukan harganya hanya setengahnya, yaitu Rp 25ribu per kilogram.
Nah, untuk yang kualitas paling rendah dijual ke pemancingan "Galatama" harganya hanya Rp 13-15 ribu perkilonya.
Panen Mas Bro.....
Untuk jumlah panen, ini tergantung luas kolamnya. Kalau kolam panggung yang atasnya puyuh dan bawahnya lele, rata-rata setiap panen bisa 1ton lebih. Nilainya 20 jutaan sudah bersih dari pakan full kotoran puyuh dengan total populasi puyuh 7ribu ekor.


Nah, itu baru dari 1 kandang dan 1 kolam. Kalau punya beberapa kandang dan kolam. Para pembaca, puyuh lovers sekalian bisa hitung dan kalkulasi sendiri. He...he....

Tertarik beternak lele sambil beternak puyuh?!?......................


Yukkk mulai..........................

Bismillah..........................

Semangat belajar sepanjang hayat

Ingat usaha makhluk hidup (peternakan) itu berbeda dengan usaha benda mati. Faktor x nya di ilmu dan pengalaman.

Jangan hanya melihat sekilas keberhasilan orang saja dan meremehkan faktor ilmu tersebut. Analisa usaha bisa cantik dan prospek. Tapi kalau kita mulai tanpa ilmu, analisa usaha peternakan (puyuh) yang cantik itu bisa sewaktu-waktu berubah tak sesuai yang kita harapkan. So, mulailah dengan ilmu.

Belajar....belajar.... dan terus belajar..........

Entah senior, junior bahkan newbie.... tetap harus terus belajar untuk mencapai keberhasilan yang diharapkan dan untuk mencegah dari kegagalan........


Yukkk,,,,,,,,,,,, semangat belajar kawan...........

Analisa Sensitivitas Dalam Menghadapi Dampak & Resiko Usaha Puyuh (Part 1......)

ANALISA SENSITIVITAS DALAM MENGHADAPI DAMPAK DAN RESIKO USAHA BUDIDAYA PUYUH

Oleh : Verry Aria Firmansyah
(Owner Kencana Quail Farm, Managing Director Institut Kemandirian)


Menjadi wirausahawan, kadang orang berpikir senang dan keberhasilannya saja. 

Untung.......untung...... dan untung yang ada dalam benak kita. Namun, ada juga sebagian kalangan berpikirnya susah....susah.... dan susah.... akhirnya tak pernah “take action” wirausaha hanya sekedar angan2 saja.

Bagi seorang wirausahawan mengalami kepala cenat-cenut, kepikiran ini dan itu baik gaji karyawan, keluhan pelanggan, omset yang menurun, dan masalah lainnya itu sudah biasa. Bahkan saat karyawan sudah pulang kerja, sang bos masih sibuk berpikir ini dan itu serta melaksanakan evaluasi berbagai hal.

Itulah resiko berwirausaha. Begitupun dalam usaha budidaya puyuh, baik penetasan, pembesaran, pedaging maupun petelur. Karena sejatinya dalam berwirausaha itu kerugian adalah suatu kepastian. Sedangkan keberhasilan adalah sesuatu yang harus sungguh-sungguh diperjuangkan dan butuh proses. So, segala sesuatunya harus diperhitungkan masak-masak dan dikerjakan dengan tekun, teliti dan penuh dedikasi. Jika tak mau mengalami kerugian tentunya.

Kali ini yukk kita bahas tentang “Analisa Sensitivitas Dalam Menghadapi Dampak Dan Resiko Usaha”. Hal ini biasa dilakukan justru di awal akan memulai usaha. Namun, tidak masalah dilakukan saat usaha sedang berjalan dan diupdate setidaknya setiap tahun.

Kita mulai dengan Analisis Sensitivitas terlebih dahulu. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan faktor-faktor yang mempengaruhi usaha kita dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya. Analisis Sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem produksi dalam menghasilkan keuntungan.

Analisa sensitivitas (sensitivity analysis) adalah untuk melihat kelayakan suatu investasi dengan adanya perubahan satu variabel dominan dalam arus kas usaha/bisnis/proyek. Dalam perhitungan analisa sensitivitas usaha puyuh, saya pribadi menggunakan asumsi kemungkinan terjadi perubahan tiga variabel utama selama umur usaha yaitu :
1)      Produktivitas produksi (telur)
2)      Harga jual
3)      Biaya produksi (terutama pakan)


Variabel ini bisa berbeda sesuai analisis masing-masing orang. Namun menurut pengalaman saya, 3 hal ini yang sangat dominan. Diawal kita harus punya gambaran ideal namun realistis tentang berapa standar produktivitas produksi (telur), standar harga jualnya, dan biaya-biaya produksinya seperti pakan, vitamin, air, vaksin, SDM, dsb. Maka setelah itu, kita harus analisis dan membuat strategi antisipasi ketika variabel diatas berubah. Misalnya ketika produktivitas melejit (skenario optimis), atau malah ketika produktivitas melempem (skenario pesimis).

Analisa sensitivitas juga merupakan alat analisa untuk melihat status kelayakan keputusan investasi apabila faktor-faktor atau parameter-parameter perhitungan dirubah. Hal ini khususnya ketika kita mengajukan pinjaman ataupun investasi ke Bank maupun investor perorangan ataupun yang berbadan hukum. Keputusan dikatakan sensitif apabila setiap perubahan nilai parameter atau faktor perhitungan akan merubah keputusan investasi. Oleh karena itu hal ini perlu di analisis dengan seksama.  

Analisa sensitivitas ini juga merupakan langkah feasibillity study (studi kelayakan) suatu usaha. Apakah usaha tersebut bankable/feasible atau tidak. Biasanya kita akan menggunakan perhitungan deterministik atau keekonomian investasi. Seperti IRR (Internal Rate of  Return), NPV (Net Present Value), PI (Profitability Index) , POT (Payback of Time). Apalagi itu yah...?!? Tenang.... nanti kita bahas di episode selanjutnya.... 

 
Bersambung............................................................(To Be Continue)....................................................