ANALISA SENSITIVITAS DALAM MENGHADAPI DAMPAK DAN RESIKO USAHA BUDIDAYA PUYUH
Oleh : Verry Aria Firmansyah
(Owner Kencana Quail Farm, Managing Director Institut Kemandirian)
Menjadi wirausahawan, kadang orang berpikir senang dan keberhasilannya
saja.
Untung.......untung...... dan untung yang ada dalam benak kita. Namun,
ada juga sebagian kalangan berpikirnya susah....susah.... dan susah....
akhirnya tak pernah “take action”
wirausaha hanya sekedar angan2 saja.
Bagi seorang wirausahawan mengalami kepala cenat-cenut, kepikiran ini dan
itu baik gaji karyawan, keluhan pelanggan, omset yang menurun, dan masalah
lainnya itu sudah biasa. Bahkan saat karyawan sudah pulang kerja, sang bos
masih sibuk berpikir ini dan itu serta melaksanakan evaluasi berbagai hal.
Itulah resiko berwirausaha. Begitupun dalam usaha budidaya puyuh, baik
penetasan, pembesaran, pedaging maupun petelur. Karena sejatinya dalam
berwirausaha itu kerugian adalah suatu kepastian. Sedangkan keberhasilan adalah
sesuatu yang harus sungguh-sungguh diperjuangkan dan butuh proses. So, segala
sesuatunya harus diperhitungkan masak-masak dan dikerjakan dengan tekun, teliti
dan penuh dedikasi. Jika tak mau mengalami kerugian tentunya.
Kali ini yukk kita bahas tentang “Analisa Sensitivitas Dalam Menghadapi
Dampak Dan Resiko Usaha”. Hal ini biasa dilakukan justru di awal akan memulai
usaha. Namun, tidak masalah dilakukan saat usaha sedang berjalan dan diupdate
setidaknya setiap tahun.
Kita mulai dengan Analisis Sensitivitas terlebih dahulu. Dengan melakukan analisis sensitivitas maka
akibat yang mungkin terjadi dari perubahan-perubahan faktor-faktor yang
mempengaruhi usaha kita dapat diketahui dan diantisipasi sebelumnya. Analisis
Sensitivitas merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari
perubahan parameter-parameter produksi terhadap perubahan kinerja sistem
produksi dalam menghasilkan keuntungan.
Analisa sensitivitas (sensitivity
analysis) adalah untuk melihat kelayakan suatu investasi dengan adanya
perubahan satu variabel dominan dalam arus kas usaha/bisnis/proyek. Dalam perhitungan analisa
sensitivitas usaha puyuh,
saya pribadi menggunakan asumsi kemungkinan terjadi perubahan tiga
variabel utama selama umur usaha yaitu :
1)
Produktivitas produksi (telur)
2)
Harga jual
3)
Biaya produksi (terutama pakan)
Variabel ini bisa berbeda sesuai analisis masing-masing orang. Namun menurut
pengalaman saya, 3 hal ini yang sangat dominan. Diawal kita harus punya gambaran ideal namun realistis tentang berapa standar produktivitas produksi (telur), standar harga jualnya, dan biaya-biaya produksinya seperti pakan, vitamin, air, vaksin, SDM, dsb. Maka setelah itu, kita harus analisis dan membuat strategi antisipasi ketika variabel diatas berubah. Misalnya ketika produktivitas melejit (skenario optimis), atau malah ketika produktivitas melempem (skenario pesimis).
Analisa sensitivitas juga merupakan alat analisa untuk melihat status
kelayakan keputusan investasi apabila faktor-faktor atau parameter-parameter
perhitungan dirubah.
Hal ini khususnya ketika kita mengajukan pinjaman ataupun investasi ke Bank
maupun investor perorangan ataupun yang berbadan hukum. Keputusan
dikatakan sensitif apabila setiap perubahan nilai parameter
atau faktor perhitungan akan merubah keputusan investasi. Oleh karena itu hal ini perlu di
analisis dengan seksama.
Analisa
sensitivitas ini juga merupakan langkah feasibillity
study (studi kelayakan) suatu usaha. Apakah usaha tersebut bankable/feasible atau tidak. Biasanya
kita akan menggunakan perhitungan deterministik atau keekonomian investasi.
Seperti IRR (Internal Rate of Return),
NPV (Net Present Value), PI (Profitability Index) , POT (Payback of Time).
Apalagi itu yah...?!? Tenang.... nanti kita bahas di episode selanjutnya....
Bersambung............................................................(To
Be Continue)....................................................
Tidak ada komentar:
Posting Komentar