Minggu, 21 Februari 2016

Teknik Observasi dan Penanganan Snot pada Puyuh.

Teknik Observasi dan Penanganan Snot pada Puyuh.
Oleh : Verry Aria Firmansyah (Owner Kencana Quail Farm)



Hati-hati ketika mata puyuh kita berair lalu lama-lama timbul benjolan. Makin lama maka makin besar. pisahkan puyuh yg lemas, matanya basah atau males ngedip. Segera karantina dan pindahkan ke kandang terpisah yg diberikan pencahayaan dan panas yg cukup dr lampu pijar. Berikan pengobatan yg cukup dgn antibiotik. Pastikan diminum 3-5 hari. Yang sehat baru dimasukkan ke kandang sendiri
 
Snot/coryza adalah penyakit yang menyerang mata. Puyuh yang terserang matanya menjadi bengkak berlendir dan berwarna merah. Penyakit ini adalah penyakit utama puyuh yang dengan cepat menular. Karena sulit diobati, sebaiknya dilakukan pencegahan dengan menggunakan vaksin CRD/Coryza aktif atau in aktif. Jika beberapa puyuh kedapatan terjangkit penyakit tersebut, sebaiknya segera dibuang, walaupun sebenarnya masih bisa diobati dengan suntikan intensif tetapi mahal. Maka yang sudah parah buang (culling), dan yang terdeteksi dini maka obati.

Berikut Teknik Observasi dan Penanganan Snot pada Puyuh :
 
1. Perhatikan dengan seksama kandang puyuh anda, periksa puyuh dengan teliti apakah ada benjolan tepat di mata, atau matanya ketutup air atau selaput. Maka ambil dan pisahkan utk diberikan metode pengobatan intensif.

2. Utk snot yg sdh parah banget. Matanya ada benjolan besar berisi cairan. maka Potong atau sembelih saja. Pastikan dicelup air panas agar penyakitnya mati sehingga tdk menular.

3. Biasakan mengecek kandang dengan menyeret jari2 kita ke kawat ram di kandang bagian depan sehingga berbunyi dan mengakibatkan puyuh pada berlarian. Cek adakah puyuh yg hanya diam saja dan tdk aktif bergerak. Cek matanya, biasanya kena tanda2 akan kena Snot. Maka pisahkan.

4. Gerombolan teman2 selantai atau seruangan dgn yg kena snot patut dicurigai sdh ada penyebaran. Maka lakukan pencegahan dgn menyemprot disinfektan antisep ke ruangan tsb.

5. Puyuh2 yg teridentifikasi snot dan sdh dipisahkan berilah trimezyns. Obat ini sifatnya antibiotik. Maka pastikan dosis tepat. Dan diminum sesuai aturan pakai. Tdk kurang dan tdk lebih. Kalau kurang tdk akan berfungsi sbg antibiotik malah akan jd lebih rentan. 5 hari cukuplah utk diberikan ke suspect puyuh tsb. Jika 3 hari sudah ada yang sembuk dan aktif maka boleh dimasukan ke kandang layer semula.

6. Cari sumber penyakit snot tsb. Apakah dr kotoran yg lambat dibersihkan, atau kandang yg kotor atau dr pakan yg lembab dan jamuran atau bs juga dr minuman yg langsung diberikan tanpa diendapkan terlebih dahulu. Saran air minum gunakan air matang.
Jangan lupa semprotkan desinfektan sepekan sekali ke seisi kandang. Dan kotoran selalu dibuang keluar kandang minimal 2 hari sekali. Kalau ditempat sy baiknya dobersihkan malah setiap hari.

Itu dulu, moga ada tambahan dan saran dr peternak yg lain.

Rabu, 17 Februari 2016

MANAJEMEN RESIKO USAHA BUDIDAYA PUYUH

Memulai Usaha Budidaya Puyuh Dengan Menganalisa dan Mengantisipasi Resikonya

Oleh: Verry Aria Firmansyah (Owner Kencana Quail Farm, Wakil Direktur Institut Kemandirian – Dompet Dhuafa)




Manajemen resiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis atau usaha tidak terkecuali usaha budidaya puyuh. Semakin berkembangnya dunia usaha serta meningkatnya kompleksitas aktivitas usaha mengakibatkan meningkatnya tingkat resiko yang dihadapi usaha kita. Sasaran utama dari implementasi manajemen resiko adalah melindungi usaha kita terhadap kerugian yang mungkin timbul. Institusi usaha mengelola resiko dengan menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan resikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya.

Menjadi wirausahawan, kadang orang berpikir senang dan keberhasilannya saja. Keuntungan dan pundi-pundi rupiah yang ada dalam benak kita. Namun, ada juga sebagian kalangan berpikirnya susah saja, akhirnya tak pernah “take action” wirausaha hanya sekedar angan2 saja. Bagi seorang wirausahawan mengalami kepala cenat-cenut, kepikiran ini dan itu baik gaji karyawan, keluhan pelanggan, omset yang menurun, dan masalah lainnya itu sudah biasa. Bahkan saat karyawan sudah pulang kerja, sang bos masih sibuk berpikir ini dan itu serta melaksanakan evaluasi berbagai hal.

Itulah resiko dalam berwirausaha. Resiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika kita melakukan suatu tindakan. Resiko adalah berbagai kemungkinan yang terjadi pada periode tertentu. Resiko sering dikaitkan dengan kerugian. Jadi resiko adalah ketidakpastian yang mungkin melahirkan kerugian atau peluang terjadi sesuatu yang buruk pada bisnis kita. Begitupun dalam usaha budidaya puyuh, baik penetasan, pembesaran, pedaging maupun petelur. Karena sejatinya dalam berwirausaha itu kerugian adalah suatu kepastian. Sedangkan keberhasilan adalah sesuatu yang harus sungguh-sungguh diperjuangkan dan butuh proses. Sehingga, segala sesuatunya harus diperhitungkan masak-masak dan dikerjakan dengan tekun, teliti dan penuh dedikasi. Jika tak mau mengalami kerugian tentunya.

Kita harus bisa menemukan potensi kerugian yang mungkin terjadi dan mencari cara untuk menangani resiko tersebut. Dunia usaha puyuh pun tak luput dari ketidakpastian. Ketidakpastian dalam dunia usaha akan menyebabkan terjadinya resiko usaha. Ketika kita merencanakan untuk penetrasi pasar dengan menggencarkan promosi produknya. Harapannya penjualan telur puyuh dapat meningkat. Dengan analisis yang mendalam diperkirakan penjualan setelah adanya promosi besar-besaran tersebut dapat meningkat sebanyak 30%. Tetapi kenyataanya penjualan hanya dapat meningkat 12%. Ini merupakan salah satu bentuk resiko yang terjadi dalam dunia bisnis. Resiko dalam bisnis tidak bisa diabaikan begitu saja. Perusahaan perlu menganalisis kemungkinan potensi kerugian dalam bisnisnya tersebut, kemudian mengevaluasi dan mencari cara untuk menanggulanginya. Dengan demikian diharapkan bisnis yang dijalankan dapat meraih keuntungan sesuai yang diharapkan dan terus kontinyu. 

Setiap organisasi perusahaan selalu menanggung resiko. Resiko, bisnis, kecelakaan kerja, bencana alam, perampokan, dan pencurian, kebangkrutan adalah beberapa contoh dari resiko yang lazim terjadi di berbagai perusahaan. Terutama perusahaan yang tidak melakukan tindakan apa-apa, bahkan tindakan preventif pun tidak dilakukan. Perusahaan ini tidak melakukan tindakan untuk pencegahan resiko yang akan timbul nantinya.




Resiko merupakan sesuatu yang pasti akan terjadi ketika kita melakukan suatu tindakan.Manajemen resiko merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan bisnis atau usaha tidak terkecuali usaha budidaya puyuh. Tujuan dari penerapan manajemen resiko ini adalah untuk  melindungi usaha kita terhadap kerugian yang mungkin timbul akibat berbagai macam potensi resiko yang bisa saja terjadi suatu waktu. Manajemen resiko, menyeimbangkan antara strategi bisnis dengan pengelolaan resikonya sehingga perusahaan akan mendapatkan hasil optimal dari operasionalnya serta dapat mereduksi kemungkinan – kemungkinan resiko yang akan terjadi. 

Potensi resiko dalam usaha budidaya puyuh sangatlah banyak, diantaranya : ketersediaan & harga pakan (starter, grower, layer), menurunnya produktivitas, telur (waktu dan durasi produksi),  ketersediaan bibit, perubahan cuaca & iklim, virus, bakteri dan penyakit pada puyuh, biosekuriti sebagai pencegahan segala jenis penyakit, dampak terhadap masyarakat, pembatalan pesanan, siap berhadapan dengan industri besar & pesaing jawa, mitra (suplier & konsumen) yang tidak jujur, tidak mencapai target penjualan, modal yang kurang, fluktuasi harga jual, miss management dan masalah ketenagakerjaan, dampak terhadap lingkungan.

Masing-masing dari potensi resiko ini perlu diantisipasi dengan manajemen resiko. Diperlukan inovasi, kreativitas dan analisa tajam untuk dapat membuat strategi bisnis dalam mengantisipasi berbagai potensi resiko tersebut. Tidak ada masalah yang tidak ada jalan keluarnya, selalu optimis dan yakin bahwa jalan keluar pasti ada.

 Insya Alloh pembahasan dari masing-masing poin ini akan dibahas di tulisan selanjutnya.

Salam,

Verry Aria Firmansyah

________________________________Terima Kasih_______________________________________