Asal usul Burung Puyuh (Coturnix coturnix) ini belum jelas benar dan diperkirakan dari coturnix liar yang dijinakkan. Puyuh merupakan jenis burung yang tidak dapat terbang, ukuran tubuh relatif kecil, berkaki pendek dan dapat diadu. Burung puyuh disebut juga Gemak (Bhs. Jawa-Indonesia). Bahasa asingnya disebut “Quail”, merupakan bangsa burung (liar) yang pertama kali diternakan di Amerika Serikat, tahun 1870. Di Indonesia Burung Puyuh mulai dikenal, dan diternak semenjak akhir tahun 1979.
Berbagai macam Genus Burung Puyuh yang kita kenal adalah :
1. Genus Coturnix
- Puyuh Biasa, Coturnix coturnix
- Puyuh Jepang, Coturnix japonica
- Puyuh Stubble, Coturnix pectoralis
- Puyuh Selandia Baru, Coturnix novaezelandiae – (punah)
- Puyuh Hujan, Coturnix coromandelica
- Puyuh Harlequin, Coturnix delegorguei
- Puyuh Coklat, Coturnix ypsilophora
- Puyuh Biru, Coturnix adansonii dan Puyuh Biru Asia, Coturnix chinensis
- Puyuh Pegunungan Salju, Anurophasis monorthonyx
- Puyuh Semak Hutan, Perdicula asiatica
- Puyuh Semak Bebatuan, Perdicula argoondah
- Puyuh Semak Bermotif, Perdicula erythrorhyncha
- Puyuh Semak Manipur, Perdicula manipurensis
- Puyuh Himalaya, Ophrysia superciliosa — kritis/punah
Puyuh yang termasuk Genus Turnix memiliki ciri jari kaki ketiganya menghadap ke depan sedang yang ke belakang tidak ada. Contohnya : (1). Puyuh tegalan (Turnix succicator), yang sering ditemui ditegalan-tegalan, (2). Puyuh kuning (Turnix sylvatica)’ (3). Puyuh hitam (Turnix maculosa). Dari Genus Coturnix yang ada dalam kehidupan liar di Indonesia adalah Puyuh Batu (Coturnix chinensis) dimana dengan ciri-ciri : badan kecil sekitar 15 cm dan masih dapat ditemui di Jawa, Sumatra, Kalimantan, Sulawesi dan Nusa Tenggara. Sedangkan Genus Arborophilla di Indonesia dikenal dengan Puyuh genggong (Arborophilla javanica), puyuh pohon (Arborophilla hyperythra).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar